Monday, April 11, 2016
POST-MODERN
- Victorian
- Arts and Crafts
- Art Nouveau
- Early Modern
- Expressionism
- Modern
- Art Deco
- Dada
- Late Modern
- Post-Modern
LATE MODERN
- Victorian
- Arts and Crafts
- Art Nouveau
- Early Modern
- Expressionism
- Modern
- Art Deco
- Dada
- Late Modern
- Post-Modern
GAYA DESAIN (DESIGN STYLE)
Ada pula berdasarkan keinginan untuk mendapatkan identitas bersama (Swiss International Style) atau tuntutan komersial (Post-Modernism), serta berdasarkan landasan moral dan filsafat (Bauhaus).
Beberapa gaya dipengaruhi oleh seni murni/fine art (Art Deco), atau ada yang terpengaruhi oleh industri (Plakatstil). Beberapa gaya nasional bahkan menjadi sebuah gerakan internasional (Futurism). Namun ada pula beberapa gaya yang bertahan hingga saat ini dan terus masih digunakan (Contructivism, Expressionism, Surrealism). Beberapa gaya tidak mampu bertahan dan hilang ditelan jaman, beberapa gaya dihidupkan dan dipakai kembali hari ini dan bahkan disalahgunakan oleh generasi berikutnya.
Beberapa gaya dipengaruhi oleh seni murni/fine art (Art Deco), atau ada yang terpengaruhi oleh industri (Plakatstil). Beberapa gaya nasional bahkan menjadi sebuah gerakan internasional (Futurism). Namun ada pula beberapa gaya yang bertahan hingga saat ini dan terus masih digunakan (Contructivism, Expressionism, Surrealism). Beberapa gaya tidak mampu bertahan dan hilang ditelan jaman, beberapa gaya dihidupkan dan dipakai kembali hari ini dan bahkan disalahgunakan oleh generasi berikutnya.
Beberapa gaya desain yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan desain grafis modern antara lain sebagai berikut :
EXPRESSIONISM
- Victorian
- Arts and Crafts
- Art Nouveau
- Early Modern
- Expressionism
- Modern
- Art Deco
- Dada
- Late Modern
- Post-Modern
EARLY MODERN
- Victorian
- Arts and Crafts
- Art Nouveau
- Early Modern
- Expressionism
- Modern
- Art Deco
- Dada
- Late Modern
- Post-Modern
ART NOUVEAU
Gaya
ini merupakan gaya desain internasional pertama yang berkembang mulai tahun
1880-an hingga era awal perang dunia pertama. Walaupun hanya berlangsung
relatif singkat, namun Art Nouveau
memiliki kekuatan dalam menyebarkan seni murni di masyarakat. Bahkan dianggap sebagai salah satu inovasi
paling imajinatif di dalam sejarah desain oleh para kritikus saat itu.
Gaya ini sebenarnya dimulai di Inggris dan merupakan
turunan langsung dari gerakan Arts and
Cratfs. Desainer pada masa itu menampilkan bentuk-bentuk informal yang
mengambang, desain dengan irama bergelombang, pola datar, feminin, garis-garis
lengkung, gaya naturalis tumbuhan, serangga, wanita telanjang serta
simbolisasi-simbolisasi yang menimbulkan kekaguman. Art Nouveau memperkenalkan unsur-unsur sensualitas ke dalam desain
dan seringkali digambarkan dengan jelas.
ARTS AND CRAFT
Pameran Raya pada 1851 juga membawa pengaruh di masyarakat mengenai kenyataan bahwa revolusi industri telah menekan kualitas estetika/keindahan pada barang-barang yang dihasilkan industri masa itu. Mereka berusaha mengembalikan lagi standar esetetika dengan mengembangkan sebuah gaya nasional secara terpadu. John Ruskin (1819 – 1900) seorang seniman dan kritikus mengatakan bahwa bentuk-bentuk Gothic dan ornamen merupakan obat yang paling manjur untuk menyembuhkan semua penyakit estetika modern.
Sementara William
Morris (1834 – 1896)
seorang arsitek dan desainer rekan Ruskin, menerapkan typeface-typeface sans serif dan menolak memakai typeface klasik Roman. Gaya ini segera menjadi
pengaruh yang menentukan dari pergantian cara pikir di dalam estetika era
Victorian.
Tinjau juga arikel lain mengenai gaya desain :
Tinjau juga arikel lain mengenai gaya desain :
Sunday, April 10, 2016
VICTORIAN
Gaya desain grafis Victorian berkembang di Amerika, Inggris dan sebagian besar benua Eropa sejak tahun 1820-an hingga tahun 1900. Gaya ini muncul karena reaksi seniman atas akibat yang ditimbulkan oleh revolusi industri. Memang di lain pihak, revolusi industri di Inggris mendatangkan berkah namun juga memunculkan akibat meningkatnya kriminalitas, urbanisasi dan orang kaya baru (kaum borjuis/borgeouis). Mereka kemudian mencari gaya dari masa lalu dengan membandingkan pada seni dan arsitektur jaman Gothic.
Setelah peristiwa Pameran Raya tahun 1851, masyarakat
semakin berminat pada ornamentasi bentuk-bentuk bersejarah. Selera masyarakat
beranggapan bahwa bentuk-bentuk yang cenderung gemuk akan menimbulkan efek yang
menyenangkan mata.Para perancang grafis masa ini menolak standar tipografi
Renaissance dengan caramenciptakan
poster yang justru merusak keanggunan typeface Bodoni dan Didot dari abad ke-18. Caranya dengan
membuat menjadi lebih lebar dan hitam. Peniruan ini dinamakan dengan Fat Face dan
menjadi ciri khas era Victorian. Kemajuan teknologi juga ikut mendukung
perkembangan perubahan gaya Victorian, yaitu dengan adanya cetak warna (chromolithography)
di Jerman dan Amerika tahun 1870-an. Teknik cukil kayu (woodcut)
dan typeface dengan serif/sirip serta huruf-huruf
Gothic menjadi sebuah desain yang khas era ini.
Tinjau juga mengenai gaya desain :
Tinjau juga mengenai gaya desain :
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)