Tuesday, March 22, 2016
PARIWISATA KOTA SOLO
Di Solo terdapat beberapa citywalk yang ditujukan untuk pejalan kaki dan
pengendara sepeda, antara lain di koridor Ngarsopuro di sepanjang jalan
Slamet Riyadi sepanjang 6-7 km dan selebar 3 m, dan di sepanjang jalan Perintis
Kemerdekaan. Tempat-tempat yang ditunjuk sebagai citywalk tidak boleh dilalui oleh kendaraan
bermotor.
Wisata-wisata alam di sekitar Solo antara lain
Tawangmangu (berada di timur kota Solo, di Karanganyar), kawasan wisata Selo
(berada di barat kota Solo, di Boyolali), agrowisata kebun teh Kemuning, Air
Terjun Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Air terjun Segoro Gunung, Grojogan Sewu dan lain-lain. Selain itu di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu terdapat beberapa candi peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha, seperti Candi Sukuh, candi Cetho,
Candi Monyet, dll. Selain itu tidak jauh dari Solo juga dapat ditemui Candi
Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu, Boko, Candi Kalasan dan di Yogyakarta terdapat Candi Sambisari
Selain tempat-tempat wisata diatas, Solo mempunyai
beberapa festival yang rutin digelar, beberapa dari festival tersebut antara
lain :
a. Kirab pusaka 1 Suro
Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan
Puro Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro.Acara ini ditujukan
untuk merayakan tahun baru Jawa 1 Suro. Rute yang ditempuh kurang lebih sejauh
3 km yaitu Keraton - Alun-alun Utara - Gladak - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten
Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladak kemudian
kembali ke Keraton lagi. Pusaka- pusaka yang memiliki daya magis tersebut
dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep. Kirap yang berada di
depan adalah sekelompok Kebo Bule bernama Kyai Slamet sedangkan barisan para
pembawa pusaka berada di belakangnya.
b. Sekaten
“Sekaten” diadakan setiap
bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Maulud diselenggarakan
Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua
minggu.selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta
rakyat menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan
seni dan akrobat. Pada hari terakhir Sekaten, diadakan kembali acara
Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara Sekaten diadakan pertama
kali pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.
c. Grebeg Sudiro
Grebeg Sudiro diadakan
untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan perpaduan budaya Tionghoa-Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di daerah Pasar
Gedhe dan Balong (di kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Solo.
d. Grebeg Mulud
Diadakan setiap tanggal 12 Mulud untuk memperingati
hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud merupakan bagian dari
perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana "Jawi
Jangkep Sowan Keraton" mengarak Gunungan ( Pareden ) dari Keraton
Surakarta ke Masjid Agung Surakarta. Gunungan terbuat dari berbagai macam
sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan oleh Ngulamadalem (Ulama
Keraton), satu buah Gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat
pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke Keraton untuk dibagikan kepada
para abdi dalem.
e. Tinggalan Dalem
Jumenengan
Diadakan setiap tanggal 2 Ruwah untuk memperingati
hari ulang tahun penobatan raja. Dalam acara ini sang raja duduk diatas dampar
di Pendopo Agung Sasanasewaka dengan dihadap oleh para abdi dalem keraton
sambil menyaksikan tari sakral " Tari Bedoyo Ketawang " yang
ditarikan oleh 9 remaja putri yang belum menikah. Para penari terdiri dari para
wayahdalem, santanadalem atau kerabat dalem lainnya atau dapat juga penari umum
yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
f. Grebeg Pasa
“Grebek” ini diadakan
untuk merayakan hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Acara ini
berlangsung setelah melakukan salat Ied. Prosesi acaranya sama dengan Grebeg
Mulud yaitu para abdi dalem mengarak Gunungan dari Keraton ke Mesjid Agung
untuk didoakan oleh ulama keraton kemudian dibagikan kepada masyarakat
pengunjung.
g. Syawalan
Syawalan mulai diadakan satu hari setelah hari Raya
Idul Fitri dan berlangsung di Taman Satwa Taru Jurug di tepi Bengawan Solo.Pada
puncak acara yaitu "Larung Getek Jaka Tingkir" diadakan pembagian
ketupat pada masyarakat pengunjung.Pada acara syawalan juga diadakan berbagai
macam pertunjukan kesenian tradisional.
h. Grebeg Besar
Berlangsung pada hari Idul Adha (tanggal 10 Besar).
Upacara sama dengan prosesi Gunungan pada Grebeg Pasa dan Grebeg Mulud.
i. Solo Batik Carnival
Solo Batik Carnival adalah sebuah even tahunan
yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai
bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan membuat kostum
karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta akan mengenakan
kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet
Riyadi. Karnaval ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak tahun 2008.
j. Solo Batik Fashion
Demikian pula Solo Batik Fashion adalah sebuah peragaan busana batik tahunan yang
diselenggarakan oleh pemerintah di tempat-tempat terbuka supaya dapat dinikmati
oleh segenap warga Solo.Peragaan batik ini diadakan setiap tahun pada bulan
Juli sejak tahun 2009.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment